BANJAR APIT YEH
Banjar Apit Yeh terletak di sebelah selatan Pura Luhur Pucak Padang Dawa. Secara etimologi Apit Yeh terdiri dari dua unsur kata Apit dan Yeh, dimana Apit artinya terjepit di tengah-tengah, dan Yeh artinya air.
Secara giografis wilayah banjar Apit Yeh, banyak sumber mata air , hampir disemua arah ada mata air yang besar-besar mengairi sawah dilingkungan wilayah itu, termasuk juga di wilayah Desa Apuan seperti Subak Bugbugan Jelantik.
Mitologi kependudukan Banjar Apit Yeh berasal dari keturunan pasek gelgel Banjar Buading, Kaba-kaba, Kediri, Tabanan. Pada jaman Kerajaan Marga terdahulu ada segerombolan yang terdiri dari 10 orang pasek gelgel atas perintah kerajaan marga untuk berburu di lingkungan Pura Luhur Pucak Padang Dawa, dimana pada saat itu pura tersebut belum ada. Mungkin saja ditengah-tengah peristiwa ini pula awal dirintisnya Pura tersebut.
Keberadaan Banjar Apit Yeh lebih dulu dari keberadaan Pura Luhur Pucak Padang Dawa, sehingga diantara banjar-banjar yang ada sekarang di Desa Bangli yang tertua adalah banjar Apit Yeh itu sendiri. Jaman dahulu Banjar Apit Yeh dan Umepoh menjadi satu Desa Adat Apit Yeh. Kemudian karena terdiri dari dua tempat yang saling mempunyai kepala Adat akhirnya berdiri sendiri.
Lama-kelamaan 10 KK tersebut berkembang menjadi 23 KK kesemuanya ngayah di Pura Luhur Pucak Padang Dawa dan sampai saat ini pemaksan Pura Luhur Pucak Padang Dawa dari Banjar Apit Yeh terdiri dari 23 KK.
Demikian dapat kami ungkapkan sekelumit sejarah Banjar Apit Yeh dapat kami uraikan semoga ada manfaatnya bagi kalangan para pembaca monografi Desa ini.